EKONOMI DIGITAL

 

Sejarah Perkembangan Ekonomi Digital

    Ekonomi digital pertama kali diperkenalkan oleh Tapscott (Tapscott, 1997). Menurutnya, ekonomi digital merupakan sebuah fenomena sosial yang mempengaruhi sistem ekonomi, dimana fenomena tersebut mempunyai karakteristik sebagai sebuah ruang intelijen, meliputi informasi, berbagai akses terhadap instrument informasi, kapasitas informasi dan pemrosesan informasi. Komponen ekonomi digital yang berhasil diidentifikasi pertama kalinya yaitu industri TIK, aktivitas e-commerce, distribusi digital barang dan jasa. 
    Sementara itu, konsep ekonomi digital menurut Zimmerman (Zimmerman, 2000), merupakan sebuah konsep yang sering digunakan untuk menjelaskan dampak global terhadap pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berdampak pada kondisi sosial-ekonomi. Konsep ini menjadi sebuah pandangan tentang interaksi antara perkembangan inovasi dan kemajuan teknologi yang berdampak pada ekonomi makro maupun mikro. Sektor yang dipengaruhi meliputi barang dan jasa saat pengembangan, produksi, penjualan atau suplainya tergantung kepada sejauh mana teknologi digital dapat menjangkau.
    Ekonomi digital lahir dan berkembang seiring penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang juga semakin mengglobal di dunia. Menurut Dalle (2016) sejarah ekonomi dunia telah melalui empat era dalam hidup manusia yaitu era masyarakat pertanian, era mesin pasca revolusi industri, era perburuan minyak, dan era kapitalisme korporasi multinasional. Empat gelombang ekonomi sebelumnya berkarakter eksklusif dan hanya bisa dijangkau oleh kelompok elit tertentu. Gelombang ekonomi digital hadir dengan topogra yang landai, inklusif, dan membentangkan ekualitas peluang. Karakteristik ini memiliki konsep kompetisi yang menjadi spirit industri yang dengan mudah terangkat oleh para pelaku startup yang mengutamakan kolaborasi dan sinergi. Karena itu pula ekonomi digital merupakan ‘sharing economy’ yang mengangkat banyak usaha kecil dan menengah untuk memasuki bisnis dunia.
    Dalam ekonomi digital, perusahaan menawarkan layanan mereka sesuai dengan layanan layanan tertentu yang sesuai dengan permintaan spesik tertentu atau penawaran khusus, penawaran telah dikarakterisasi sebagai penawaran pribadi dan individu atau pribadi (Bloch et al., 2006). Agar ekonomi digital dapat memberikan keuntungan kepada masyarakat dan pelaku usaha, maka diperlukan kerangka regulasi yang tepat sehingga terjadi iklim pasar yang kompetitif dan seimbang dalam mengembangkan ide untuk menciptakan produk dan inovasi. Ciri ekonomi digital adalah melakukan perdagangan global dan banyak memotong rantai intermediary. Diharapkan tidak ada barrier to entry sehingga memberi keleluasaan partisipasi pasar.
    Dalam menciptakan kerangka proteksi yang lebih baik untuk konsumen, perlu keseimbangan dengan kepentingan dan kapasitas bisnis, terutama untuk perusahaan kecil dan menengah. Apabila regulasi tidak seimbang, maka dapat menyebabkan turn-over yang tinggi pada pelaku bisnis, yaitu tersisihnya pelaku bisnis yang kalah dalam kompetisi dari peredaran. Hal ini juga dapat mempengaruhi kebebasan pilihan konsumen. Oleh karena itu hak dan kewajiban antara konsumen dan pelaku bisnis harus seimbang dari kedua belah pihak.

Pengertian Ekonomi Digital

    Ekonomi Digital adalah segala bentuk aktivitas ekonomi yang memanfaatkan bantuan teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini termasuk kepada transaksi jual beli, marketing, dan lainnya yang dapat mempengaruhi perekonomian. 

Contoh Ekonomi DIgital

    1. Dalam jual beli barang
Contoh-contoh ekonomi digital dalam hal belanja atau jual beli barang antara lain adalah                 toko online dan marketplace. Sebut saja ada Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, Sociolla, dan masih banyak lagi.Perkembangan ekonomi digital di bidang jual beli barang ini semakin pesat. Apalagi ketika terjadi pandemi Covid-19, orang lebih memilih untuk belanja online di marketplace dibandingkan harus datang langsung ke pasar atau toko.

    2. Dalam transportasi
Layanan transportasi tidak luput dari perkembangan ekonomi digital. Tentu kamu sudah akrab dengan layanan transportasi berbasis digital seperti GO-JEK dan GRAB. Layanan ini menciptakan sinergi antara penyedia jasa transportasi seperti tukang ojek dan sopir taksi dengan konsumen dengan cara yang lebih efisien. Jika kamu ingin bepergian, kamu tidak perlu mencari pangkalan ojek atau taksi. Kamu bisa memesannya dari aplikasi di smartphone. Layanan transportasi yang kamu inginkan akan menjemputmu secepatnya.

    3. Dalam sistem pembayaran
Contoh-contoh dalam sistem pembayaran dan dompet digital antara lain ada OVO, DANA, LinkAja, dan masih banyak lagi. Selain berfungsi sebagai dompet digital untuk menyimpan uang, layanan ini juga bermanfaat untuk melakukan pembayaran rutin seperti tagihan listrikasuransi, dan tagihan lainnya. Menariknya, kamu bisa mendapatkan diskon dan cashback jika melakukan pembayaran secara cashless dengan aplikasi dompet digital ini. Kamu bisa mencari tahu promo yang sedang berlangsung di aplikasi dompet digital kesayanganmu.

    4. Dalam investasi
Ada banyak investasi yang bisa dilakukan dengan berkembangnya ekonomi digital.  Kamu bisa menabung emas dan menyalurkan modal usaha P2P lending melalui aplikasi di smartphone. Selain itu, kamu juga bisa dengan mudah investasi saham dan reksa dana dengan memanfaatkan digitalisasi ekonomi. Salah satu conto dalam bidang investasi adalah aplikasi Ajaib. Dengan menggunakan aplikasi Ajaib, kamu bisa melakukan transaksi pembelian dan penjualan saham dan reksadana dengan mudah. Pendaftaran rekening saham di Ajaib juga sangat cepat, yaitu maksimal 1×24 jam saja pada hari kerja. Jadi kamu bisa hemat waktu dan biaya. Ada banyak promo menarik jika kamu bisa mengajak temanmu juga untuk investasi melalui Ajaib.

Perbedaan antara marketplace dan toko online

    Marketplace adalah suatu aplikasi atau situs website yang memberi fasilitas jual beli online dari berbagai sumber. Pemilik aplikasi atau situs website tidak memiliki produk melainkan menjualkan produk orang lain kepada pengguna kemudian memfasilitasinya.
    Dengan kata lain marketplace adalah model bisnis dimana situs web tidak hanya membantu untuk mempromosikan produk tetapi juga menjembatani transaksi online antara penjual dan pembeli. Contohnya ialah :
Shopee, Lazada, tokopedia, Alibaba, Ebay, dll.

    Toko Online atau Online Shop yaitu sistem belanja online yang mana pembeli dapat menanyakan harga atau pertanyaan apapun terkait produk kepada penjual secara langsung, dapat melalui Telephone maupun Whatsapp.
    Biasanya toko online akan ada diskon setelah pembeli sering berlangganan pada toko online tersebut. Ada juga beberapa toko online yang masih memberlakukan tawar menawar harga suatu produknya. Contohnya ialah :
Azarine Cosmetic Official Shop, PVN Official Shop, Wings Official Shop, dll.








    
    

Komentar

Postingan Populer